SoemanHasiboean. Soeman Hasiboean ( EYD: Suman Hasibuan; lahir di Bengkalis, Riau, 4 April 1904 - meninggal di Pekanbaru, Riau, 8 Mei 1999 pada umur 95 tahun), [2] [3] atau yang lebih dikenal dengan nama pena -nya Soeman Hs, adalah seorang pengarang Indonesia yang diakui karena mempelopori penulisan cerita pendek dan fiksi detektif dalam DariWikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Bahasa Kampar (biasa juga disebut bahasa Ocu) adalah bahasa yang dituturkan oleh Orang Kampar yang merupakan salah satu dialek dalam Bahasa Minangkabau. [1] [2] Bahasa ini juga dipertuturkan di Pekanbaru, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Pelalawan, Kuantan Singingi (Kuansing), dan Indragiri Hulu. [2] DataPeuji UKBI Balai Bahasa Riau; Data Penyuluhan; Data Jurnal; 11 April 2020. Sayembara Cerita Pendek Tingkat SLTA Sederajat Seriau. Agenda. Berita Terkait. Berita Utama. PEMILIHAN DUTA BAHASA RIAU 2022. Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 314/sipers/A6/VI/2022. Dihutan, permaisuri bertemu dengan seorang nenek. Si nenek sungguh terkejut melihat orang yang tidak dikenalnya. "Jangan khawatir, Nek!" kata permaisuri. "Anda ini siapa?" tanya si nenek. "Hamba sedang tersesat. Sudilah kiranya hamba menumpang di rumah nenek," jawab permaisuri. Banyaklagi karya sastra melayu yang ada di riau seperti Gurindam Dua Belas,Karmina,seloka,syair,dan juga Talibun. 2.Perkembangan Budaya Melayu Di Riau. Budaya Melayu Sangat kental di daerah riau ini , karena Provinsi Riau Memiliki visi untuk menjadi Tempat nomor satu paling melayu di asia tenggara bahkan di dunia . SumanHs merupakan nama pena nya, beliau banyak menghasilkan karya tulis nan melegenda, selama 12 tahun beliau sudah menerbitkan sekitar lima novel, satu kumpulan cerita pendek, dan tiga puluh lima cerita pendek beserta puisi. Lahir di bantan tua, Bengkalis, anak ke enam dari tujuh bersaudara, putra dari bapak Wahid Hasibuan dan ibu Turumun lubis. BmMenyalin Cerita Pendek Cerita Pendek Kegiatan Untuk Anak Pendidikan from makluman anda semua, nilai murni dan . Preschool worksheets · classroom motivational posters · classroom posters . Kuda | baju | nasi) #prasekolah #bacacepat #membaca #bahasamelayu. Bm ayat pendek aras 1 (cerita : Guru bahasa melayu sk datuk haji ENAMtahun yang lalu merupakan langkah pertama saya memijakkan kaki ke tanah Semenanjung Melayu, Malaysia, tepatnya di Pelabuhan Internasional Bandaraya Melaka. Perjalanan dari Kota Dumai, Provinsi Riau dengan memakai kapal laut cepat maka tidak lebih dari waktu tempuh 2 jam atau bisa 1.30 kalau cuaca bersahabat dengan ongkos Rp300 ribu/sekali pergi. Koshikuyanieempty diary skrip drama pendek 2013 lelaki buta itu bayu. Anugerah festival filem pendek dan skrip drama radio kemerdekaan. Found 34 data under category cerita pendek lawak. Laman bahasa melayu spm drama bukan gila kajian komsas antologi sejarah rindu . Koshikuyanie empty diary skrip drama pendek 2013 lelaki buta itu bayu. Adanyaunsur-unsur kebetulan dalam cerita, c. Kelucuan ditimbulkan daripada jalan cerita itu sendiri, d. Adanya permainan kata-kata yang melucukan. 19. Penghayatan Karya Agung Melayu 18 Watak utama dalam cerita jenaka Melayu seperti Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Si Luncai, Mat Jenin, Musang Berjanggut dan sebagainya. SoemanHS adalah seorang pengarang asal Indonesia yang menjadi pelopor penulisan cerita pendek atau cerpen dan fiksi detektif. Riau pada tanggal 4 April 1904 dan meninggal dunia pada tanggal 8 Mei 1999 ketika menginjak usia ke-95 tahun. Setelah tamat Soeman diangkat menjadi guru bahasa Melayu sebuah sekolah berbahasa Belanda untuk murid PendidikanBudaya Melayu Riau (BMR) Skip to content. Rabu, Agustus 03, 2022. SD/MI; SMP/MTs; SMA/SMK/MA; SIPLAH.BLANJA.COM; Kesantunan dalam Bahasa Melayu. budayamelayuriau 24 Juli 2022 No Comments. Menurut cerita lisan, Bengkalis pada awalnya didiami oleh seorang perempuan bernama Zainab. 85 Tulisan terkait : Contoh Cerita Non Fiksi; Pengertian, Ciri, Struktur, dan Langkah Menulisnya. Berdasarkan jenisnya, karya tulis dibedakan menjadi 2, yaitu cerita fiksi dan non fiksi. Cerita fiksi adalah karangan yang berisi kisah yang dibuat berdasarkan imajinasi atau khayalan dari pengarang itu sendiri. Ide tersebut tidak terjadi di dunia Melayudalam!Lingkungan!Masyarakat yang!Agamis,!Sejahtera!Lahir!dan!Batin, di!Asia!Tenggara!Tahun!2020fl!adalah acuan!bagi!pemerintah provinsi untuk memajukan!Riau. Dalam!visi!tersebut!mengandung unsur!pengembangan!budaya!Melayu sebagai! pusat! kebudayaan! di! Riau. Sastra!sebagai!salah!satu!bagian!dalam kebudayaan!secara!tidak!langsung!diberi PusatPembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta. pada tahun 1985. Judul Buku: Struktur Bahasa Melayu Riau Dalam Cerita Rakyat; Jenis file: Buku; Dalam Divisi: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan; Diupload pada tanggal: 31 May 2017 07:24; Terakhir Update pada tanggal: 31 May 2017 07:24; Abstract Buku Tidak tersedia Abstract DOWNLOAD bfrg. - Dongeng pendek bahasa Indonesia yang akan kami ceritakan hari ini berasal dari Kepulauan Riau. Cerita ini sangat populer di Indonesia. Walaupun mirip dengan cerita rakyat nusantara lainnya, namun dongeng ini sangat layak di ceritakan untuk si kecil sebelum tidur. Selamat membaca dan selamat mendongeng. Cerita dongeng pendek bahasa Indonesia Legenda Putra Lokan Tersebutlah seorang raja berkuasa di Negeri Bintan yang subur makmur. "Namun, kerajaan ini belum memiliki putra mahkota. Pada suatu hari, Baginda Raja mendapat kabar gembira bahwa istrinya sedang hamil Singkat cerita, tibalah saatnya permaisuri melahirkan. Namun, kegembiraan sirna berganti dengan kekecewaan. Ternyata permaisuri melahirkan seekor Lokan. Dengan muka memerah menahan murka, baginda berkata, "Sungguh memalukan, permaisuri pembawa sial. Aku menginginkan putra yang gagah, ternyata ia memberiku seekor Lokan!" " alt="" aria-hidden="true" />Cerita Dongeng Pendek Bahasa Indonesia Baginda memerintahkan kepada pengawalnya agar permaisuri dibuang ke hutan. Di hutan, permaisuri bertemu dengan seorang nenek. Si nenek sungguh terkejut melihat orang yang tidak dikenalnya. "Jangan khawatir, Nek!" kata permaisuri. "Anda ini siapa?" tanya si nenek. "Hamba sedang tersesat. Sudilah kiranya hamba menumpang di rumah nenek," jawab permaisuri. Akhirnya, si nenek menerima kehadiran permaisuri untuk tinggal bersamanya. Selama delapan belas tahun, permaisuri dan Putra Lokan hidup di sana. Pada suatu malam ketika bulan purnama, Lokan berubah menjadi seorang anak muda yang tampan dan gagah. Permaisuri dan si nenek pun terkagum-kagum dibuatnya. Menyadari keheranan keduanya, si pemuda berkata, "Bunda dan nenek jangan heran. Hamba adalah putra bunda permaisuri yang lahir dengan wujud seekor Lokan yang menyebabkan bunda menjadi sengsara." Permaisuri langsung memeluk anaknya. Selanjutnya, permaisuri mengajak Putra Lokan kembali ke Bintan untuk menjenguk ayahnya. Setelah menempuh perjalanan yang jauh, mereka tiba di negeri Bintan. Mereka membangun pondok di pinggir kota untuk tempat tinggal sementara. Saat itu, terdengar kabar bahwa Bendahara mengambil alih kedudukan baginda raja. Betapa terkejutnya permaisuri mendengar berita tersebut. Hal tersebut lantas diberitahukan pada Putra Lokan. Segera saja ia menuju istana hendak menghancurkan kekuasaan Bendahara. Singkat cerita, Bendahara berhasil dikalahkan dan negeri Bintan dapat dikuasainya. Selanjutnya, Putra Lokan menyelamatkan Baginda Raja. "Terima kasih, aku berhutang nyawa padamu, hai anak muda. Siapakah engkau sesungguhnya?" "Coba lihat siapa yang datang ke sini menghadap tuanku," putra Lokan berkata sambil menunjuk ke arah permaisuri. "Dinda permaisuri!" Baginda Raja setengah berteriak. "Kanda," permaisuri bersujud dan jatuh di pangkuan baginda. "Kanda, dialah putra Lokan kita yang lahir delapan belas tahun yang lalu." "Ayahanda," putra Lokan menyembah. Baginda Raja menepuk-nepuk bahu putra mahkota dan membimbingnya. Putra Lokan yang dahulu menjadi bencana, sekarang menjadi penolong di kala kesusahan. Putra Lokan yang memisahkan raja dan permaisuri, sekarang justru mempertemukan keduanya. Akhirnya, mereka kembali ke istana dengan bahagia. Sumber [Ikuti Melalui Sosial Media] Batang Tuaka adalah nama sungai batang yang berada di Indragiri Riau. Menurut cerita rakyat Melayu, munculnya sungai Batang Tuaka ini merupakan perwujudan dari tangisan seorang ibu yang telah didurhakai oleh anaknya serta tangisan anaknya yang memohon ampun kepada Batang Tuaka bermula pada zaman dahulu di daerah Indragiri Riau, hiduplah seorang wanita bersama anak laki-lakinya yang bernama Tuaka. Mereka hidup di sebuah gubuk yang terletak di muara sebuah sungai. Ayah Tuaka telah lama meninggal. Mereka saling menyayangi. Tuaka selalu membantu emaknya yang bekerja keras untuk penghidupan sering ke hutan untuk mencari kayu bakar agar bisa dijual. Pada suatu ketika, dalam perjalanan pulang dari hutan, mereka melihat 2 ekor ular besar sedang berkelahi. Mereka segera berlindung dan mengamati perkelahian tersebut. Sepertinya 2 ekor ular tersebut sedang memperebutkan berupa sebutir permata. Akhirnya salah satu ular itu mati dan satunya lagi sangat kesakitan oleh luka-lukanya. Tuaka dan emaknya berusaha menolong ular itu dan membawanya pulang untuk hari kemudian, ular tersebut mulai sembuh dan menghilang dari rumah Tuaka. Permata hasil kemenangan perkelahiaanya dahulu ditinggalkan dalam keranjang di rumah Tuaka. Tuaka dan emaknya terheran-heran dan mengamati permata itu dengan kagum.“Mengapa ular itu meninggalkan permatanya, Mak?” tanya Tuaka.“Mungkin ular itu ingin berterima kasih kepada kita. Sebaiknya permata itu kita jual dan hasilnya bisa digunakan untuk berdagang,” jawab Emak Tuaka penuh rasa itu laku dijual Tuaka dengan harga tinggi kepada seorang saudagar, cuma sayangnya uang saudagar tersebut kekurangan uang dan mengajak Tuaka ikut ke Temasik untuk menjemput semua uang tersebut. Setelah berpamitan dengan emaknya, Tuaka pun pergi ikut saudagar itu ke Temasik Singapura.Sesampai di Temasik, saudagar membayar semua uang kepada Tuaka. Karena uang berlimpah, Tuaka lupa akan pulang ke kampung halamannya. Dia berdagang dan menetap di Temasik dan menjadi saudagar kaya raya. Rumahnya megah, kapalnya banyak, istrinya pun cantik. Dia tak ingat lagi dengan emaknya yang miskin dan hidup sendirian di hari, Tuaka mengajak istrinya berlayar dengan kapal ke suatu tempat. Kapal megah Tuaka akhirnya berlabuh di kampung halamannya. Tetapi, rupanya Tuaka enggan menceritakan kepada istrinya. Tuaka tidak mau istrinya mengetahui bahwa dirinya adalah anak seorang wanita tua yang itu, kedatangan Tuaka terdengar sampai ke telinga emaknya. Emaknya bergegas menyongsong kedatangan anak lelakinya yang lama telah pergi. Emak pun bersampan mendekati kapal megah Tuaka.“Tuaka anakku. Emak merindukanmu, nak,” teriak emak dari sampan.“Siapa gerangan wanita tua itu,” tanya istri yang malu mengetahui emaknya yang tua dan miskin datang ke kapal megahnya, pura-pura tidak mengenalinya.“Hei penjaga, jauhkan wanita tua miskin itu dari kapalku. Dasar orang gila tak tahu diri! Beraninya dia mengaku sebagai emakku,” teriak Tuaka pergi menjauh dengan sedih. “Oh Tuhan... ampunilah dosa Tuaka karena telah durhaka kepadaku. Berilah dia peringatan agar menyadari kesalahannya,” ratap Emak Tuaka. Rupanya Tuhan mendengar ratapan emak Tuaka. Tiba-tiba Tuaka berubah menjadi seekor elang dan istrinya menjadi seekor burung punai. Emak Tuaka terkejut dan juga sedih melihat anaknya berubah menjadi burung elang, karena emak pun masih menyayangi anaknya elang dan burung punai itu pun terus berputar-putar sambil menangis di atas emak Tuaka. Air mata kedua burung itu terus menetes dan membentuk sungai kecil yang semakin lama semakin besar. Sungai itu kemudian diberi nama Sungai Tuaka Batang Tuaka. Jika di suatu siang tampak seekor elang terbang di sekitar muara Batang Tuaka sambil berkulik atau menangis, burung tersebut diyakini masyarakat sekitar sebagai penjelmaan Tuaka yang menjerit memohon ampun kepada cerita Batang Tuaka di atas disadur dari Buku Cerita Rakyat Melayu berjudul “Batang Tuaka” yang ditulis oleh Yulia S. Setiawati dan Daryatun yang diterbitkan oleh Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu bekerjasama dengan Adicita Karya Nusa, cetakan pertama bulan April tahun Cerita Rakyat Riau Batang Tuaka ini pernah dipublikasikan pada Riaumagz versi pada tanggal 7 November 2012Sumber Adicita - Cerita Rakyat Riau adalah cerita yang berasal dan berkembang di daerah Riau yang umumnya diwarisi secara lisan turun temurun dari orang-orang tua ke anak cucunya. Cerita rakyat atau folktale menceritakan secara lengkap tentang sikap, sifat, prilaku dan nilai-nilai kearifan dari kehidupan masyarakat setempat. Umumnya berhubungan dengan kejadian suatu tempat atau asal-usul suatu tempat. Walaupun cerita rayat Riau terkadang memiliki kemiripan dengan cerita rakyat daerah lainnya di Indonesia, itu merupakan hal yang wajar karena penyebaran cerita ataupun pemikiran yang mirip antar daerah. Bedanya adalah pada penamaan tempat. Penyebaran cerita karena tradisi tutur yang dilakukan oleh para orang-orang tua dahulu sehingga dapat menyebar ke berbagai daerah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita berarti tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal peristiwa, kejadian dan sebagainya. Diartikan pula sebagai karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang, kejadian dan sebagainya, baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun hanya rekaan belaka. Cerita dapat pula diartikan sebagai lakon yang diwujudkan atau pertunjukan dalam gambar hidup berupa sandiwara, wayang, dan sebagainya. Cerita rakyat menjadi suatu kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suku dan daerah yang menjadi kebudayaan Indonesia. Inilah daftar cerita rakyat Riau Legenda Putri Tujuh atau Legenda Dumai Penghulu Tiga Lorong Hikayat Hang Tuah Hang Tuah Lima Bersaudara Asal Mula Kuantan Kayat Kuansing Sutan Nan Garang jo Si Rantai Omeh Batang Tuaka Lancang Kuning Yong Dollah Putri Mambang Linau Rubah Hitam Menjadi Raja Rimba Putri Pandan Berduri Pulau Senua Dayang Kumunah Si Janggoi Burung Tempua dan burung Puyuh Asal Usul Ikan Patin Buaya Danau Kari Putri Kaca Mayang Batu Kerbau Pulau Penyalai Kerumutan Aliantan Kolam Loyang Asal Usul Pujud Lubuk Bandong Bongkal Malang Danau Koto Kari atau Buaya Kari Bukit Intan Teluk Pinang Mengkopot Meranti Bunting Danau Raja Kisah Bono Tanjung Busung dan Beting Alang Petapahan Tanjung Sari Kubang Raya Sang Ular Desa Sanglar Pauh Janggi Siti Zubaedah Gul Bakawali Ken Tabohan Jula Juli Bintang Tujuh Syaiful Yazan Mara Karma Selindun Delima Bidasari Bestaman Dul Muluk Laksemana Bintan Bujang Sri Ladang Pak Ande Bertemu Gergasi Wak Si Dolan Putra Lokan Batu Belah Batu Betangkup Puaka Tanjung Penyabung Pinang Gumba Bidur Berjanggut Silang Juna Si Jambu Rakai Jerambang Dandan Setia Nazar Dicinta Panglima Undan Asal Mula Orang Maras Pindah ke Bakung Awang Pengintai Suku Barok Gunung Lima Beradik Ular Mati Ekor Panglima Daik Pak Belalang Pak Pandir Lebai Malang Si Tanggang Si Badang Pulau Paku Pulau Tapai Gunung Daik Bercabang TigaBukit Larangan Inilah sebagian cerita rakyat Riau yang dapat dirangkum dalam sebuah daftar. Walaupun hanya terdapat 80 cerita rakyat Riau dalam daftar ini, kami yakin masih banyak lagi cerita-cerita yang beredar lainnya di masyarakat Riau, termasuk gaya bercerita sastra lisan yang telah ditetapkan dalam Warisan Budaya Takbenda. Dirangkum dari berbagai sumber Dunia Gambar ; Pixabay / CCD20 RiauMagz, Cerita Rakyat Riau Cerita rakyat adalah bagian dari sastra tradisional yang pada mulanya wujud secara lisan. Sebagai sebuah bentuk sastra lisan, cerita rakyat bersemayam dalam ingatan masyarakat pendukungnya. Di masa lampau, cerita rakyat biasanya disampakan oleh orang tua kepada anak-anaknya sebagai pengantar tidur, atau oleh tukang cerita kepada khalayaknya. Di dalam masyarakat Melayu di Riau, cerita rakyat memiliki fungsi sosio-kultural yang sangat penting. Fungsi-fungsi tersebut di antaranya yaitu 1 identitas suatu kelompok; 2 perekam sejarah atau asal-usul suatu kelompok; 3 media penyampai pesan-pesan moral fungsi pendidikan; 4 sebagai hiburan atau pelipur lara; 5 proyeksi keinginan yang terpendam; dan, 6 protes sosial. Dapat dikatakan bahwa cerita rakyat merupakan bagian penting dalam kelangsungan kebudayaan masyarakat Melayu. Selain sebagai perekam ingatan komunal, cerita rakyat juga menjalankan peran komunikasi antar generasi, sekaligus sebagai sarana pewarisan nilai-nilai kearifan tradisional. Oleh karena itu, inventarisasi cerita rakyat merupakan bagian penting dalam upaya pelestarian kebudayaan. Di dalam perkembangannya cerita rakyat yang bersifat lisan sudah pula diwujudkan dalam bentuk tertulis. Beberapa contoh sastra lisan yang dituangkan sebagai sastra tertulis adalah lakon-lakon yang ditulis dan dipentaskan oleh seniman Tenas Effendi dan Temul Amsal pada pertengahan tahun 1970-an dan 1980-an, yang merupakan reproduksi mitos dan legenda rakyat Melayu di Riau, hingga GP Ade Dharmawi yang menulis Syair Rokan Hilir 2005. Selain itu, telah banyak pula cerita rakyat yang dibukukan oleh para penulis Riau seperti Cerita Rakyat Daerah Riau IDKD, 1980/1991; Cerita Rakyat Daerah Riau IDKD, 1986/1987; Cerita Rakyat Daerah Riau, jilid I, II dan III BPKD, 1975; Sastra Lisan Melayu Riau Melayulogi, 1986/1987. Beberapa kabupaten juga sudah mengumpulkan dan menerbitkan cerita rakyat, seperti sekedar menyebutkan sebuah contoh Kumpulan Cerita Rakyat Kota Dumai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Dumai; 2004. Baru-baru ini Yayasan Bandar Seni Raja Ali Haji juga menerbitkan kumpulan cerita Sang Ular Legenda Asal Nama Desa Sanglar 2006 disunting oleh Alang Rizal, yang merupakan hasil sayembara menulis cerita rakyat. Persoalan dari berbagai upaya itu antara lain kurangnya publikasi dan distribusi yang menjangkau masyarakat luas. Dokumentasi yang sudah dilakukan dan dibukukan itu kebanyakan tersimpan tak terurus di gudang-gudang perkantoran. Berbagai pihak perorangan seperti yang dilakukan oleh Syamsuddin karyanya Cerita Rakyat dari Riau Grasindo, Kelompok Kompas Gramedia; 1995 terdiri dari beberapa jilid. Bahkan, karya-karya BM. Syamsuddin telah beberapa kali dicetak ulang. Selain itu, beberapa pengarang Riau modern juga menghasilkan karya-karya kreatif berdasarkan cerita rakyat seperti Hasan Junus, Taufik Ikram Jamil, Ediruslan Pe Amanriza, Sudarno Mahyuddin, sampai ke Syaukani Al Karim. Para penulis Riau yang sudah membukukan dan mengumpulkan cerita rakyat juga cukup banyak, antara lain Tenas Effendy, Dasri Al Mubary, Elmustian Rahman, Abdul Jalil, Sudirman Shomary, Herman Mazkar, Alang Rizal, Fakhri, Ramon Damora, Derichard H. Putra, Syaiful Anuar dan seterusnya. Juga sudah disusun Direktori Sastra Lisan Elmustian, dkk. 2004. Meski begitu, masih banyak juga yang belum dibukukan. Elmustian dkk. sudah mengumpulkan lebih dari 200-an buah cerita asal-usul yang belum lagi diterbitkan, dan masih banyak lagi yang lainnya yang masih tersimpan pada ingatan para pendukung cerita rakyat di pelosok Riau. Dewasa ini, keberadaan cerita rakyat dalam bentuk aslinya yaitu lisan mulai terancam oleh perkembangan. Modernisasi mempengaruhi orientasi kehidupan masyarakat yang semula berbasis komunalitas menuju kepada individualitas. Hal ini diperburuk pula oleh khalayak penyimak yang makin sedikit. Sarang atau kantong tradisi cerita rakyat juga terjejas oleh akselerasi pembangunan ekonomi yang kapitalistik. Hal ini menyebabkan cerita rakyat kehilangan khalayaknya. Pengaruh modernitas juga telah mendorong orang lebih memilih hal-hal yang praktis seperti menonton televisi, dibandingkan harus bercerita atau mendongeng. Cerita rakyat yang dituturkan oleh pencerita spesialis maupun orang awam mulai tergantikan sandiwara radio atau sinetron. Karna semakin jarang di sampaikan, cerita rakyat pun cenderung dilupakan. Inilah tantangan yang dihadapi dalam upaya pelestarian sastra lisan, khususnya cerita rakyat. Meskipun sulit untuk mengembalikannya pada keadaannya semula, bukan berarti tidak ada upaya yang bisa dilakukan untuk pelestariannya. Apa yang dilakukan oleh para penulis sebagaimana disebutkan di atas, adalah sebagian dari upaya pelestarian cerita rakyat. Transpormasinya ke dalam alat-alat kelisanan baru, seperti radio, televisi, dan lain-lain juga cukup signifikan mempertahankan keberadaan cerita rakyat tersebut. Dalam rangka itu pulalah maka dilakukan inventarisasi cerita rakyat di Provinsi Riau. Takrif dan KonsepCerita rakyat, seperti yang disiratkan dengan sebutannya, merupakan tradisi lisan yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat. Cerita rakyat hadir dalam bentuk prosa maupun puisi. Cerita rakyat berbentuk prosa terbagi dalam tiga bagian besar yaitu mite, legenda, dan dongeng Willian R. Bascom dalam Danandjaya 1991. Mite adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan suci oleh yang empunya cerita. Tokoh-tokoh cerita di dalam mite adalah dewa-dewa dan manusia setengah dewa yang berlatar kehidupan di masa lampau. Mite umumnya mengisahkan proses suatu kejian alam, dunia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas binatang, bentuk khas topografi, gejala alam, dsb. Serupa dengan mite, legenda juga dianggap sebagai cerita yang benar-benar terjadi namun tidak dianggap suci. Latar kejadiannya tidak begitu lampau dan terjadi di dunia seperti yang kita diami. Legenda seringkali juga disebut sebagai sejarah’ kolektif Danandjaya, 1991. Ceritanya berkisar pada suatu tokoh atau peristiwa tertentu yang dianggap penting oleh komunitasnya. Cerita rakyat yang tergolong sebagai legenda adalah epik, sage, cerita sejarah dan cerita asal-usul nama tempat. Cerita dalam kategori legenda ini memiliki potensi perkembangan yang luas. Cerita-cerita baru dapat muncul dalam suatu komunitas ketika ada peristiwa atau tokoh-tokoh yang mereka anggap penting dalam kehidupan mereka. Sedangkan dongeng merupakan cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi dan tidak terikat oleh waktu dan tempat. Dongeng dimaksudkan terutama untuk hiburan. Cerita dongeng tidak hanya berkisar pada dunia manusia tetapi juga dunia binatang dan tumbuhan yang dimanusiakan’. Berdasarkan objeknya dongeng dapat dipilah lagi menjadi cerita lipur lara, cerita teladan, cerita binatang, dan cerita jenaka. Cerita lipur lara biasanya berkisah mengenai kehidupan sehari-hari dan mengandung unsur kepedihan dan kesengsaraan. Cerita teladan merupakan cerita yang kental dengan pesan moral. Cerita binatang adalah cerita yang tokoh-tokoh utamanya adalah binatang. Sedangkan cerita jenaka yakni cerita yang sifatnya menggelitik, sehingga memancing orang untuk tertawa. Cerita rakyat dalam bentuk puisi dan puisi liris pada umumnya disajikan dengan dinyanyikan. Di Riau, contoh cerita rakyat ini adalah Nyanyi Panjang, Koba, Syair, dan kayat. Isi ceritanya beragam, mencakup kategori mite yaitu asal-usul suatu kelompok yang mendiami suatu tempat Nyanyi Panjang dan Koba, legenda, dan dongeng. Beberapa ciri khusus cerita rakyat yaitu 1 berisi cerita yang mengisahkan suatu kelompok, seorang tokoh, suatu tempat, atau suatu peristiwa; 2 memakai bahasa logat setempat; 3 tanpa pengarang; 4 disebarkan dan diwariskan secara lisan; 5 memiliki bentuk berumus atau berpola, misalnya pada kalimat pembuka biasanya memakai “konon…” atau “pada zaman dahulu kala…”, dst.; 6 berlatar kebudayaan masyarakat tempat cerita tersebut berkembang; 7 penyampaiannya biasanya bersifat bebas dan interaktif, sehingga cerita rakyat selalu mengalami kebaruan ekstemporisasi setiap kali disampaikan; 7 sebagian dibawakan oleh tukang cerita pada kesempatan-kesempatan khusus, dan sebagian lagi dapat dibawakan kapan saja oleh siapapun yang menguasainya. RujukanDerichard H. Putra, dkk. 2007. Cerita Rakyat Daerah Riau. Pekanbaru Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Rahman, dkk. 2004. Direktori Sastra Lisan. Pekanbaru Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Danandjaja. 1991. Foklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dll. Jakarta PT. Pustaka Utama Grafiti.

cerita pendek dalam bahasa melayu riau