Agarkita tidak terseret ke dalam arus dan pusaran yang memilin-milin kita dalam kebimbangan dan ketidakmenentuan. Akibatnya, kita disibukkan oleh suasana hati yang kacau dan melupakan Allah swt. Padahal, dari Allah-lah sebenarnya rasa cinta yang murni itu berasa Di akhir ketergelinciran itu, lupalah kita dengan amal. I Penyangkalan terhadap keberadaan Allah. 1) Practical Atheist / Atheis praktis. Ini adalah orang yang sekalipun sebetulnya percaya bahwa Allah itu ada, tetapi hidup seakan-akan Allah tidak ada (bdk. Roma 1:21). Mereka tidak berbakti kepada Allah ataupun memuliakan Allah, sebaliknya mereka hidup untuk dunia dan dirinya sendiri. Sebagaiorang tua sebaiknya harus lebih berhati-hati agar anak tidak sembarangan bermain internet. Perlu sobat gamer ketahui, bahwa ada terdapat 5 game yang sebagian orang mengatakan bahwa game tersebut telah menghina Islam, ini sangat menarik untuk disimak, saya sendiri merasa geram setelah mengetahui tulisan ini. doauntuk orang yang telah menyakiti hati kita via muslimahzone.id. Disakiti adalah salah satu hal yang tidak diinginkan oleh siapapun di dunia ini. Apalagi jika hati kita yang tersakiti, rasanya akan lebih sakit dibandingkan sakit gigi. Dalam kehidupan kadang disakiti dan menyakiti adalah hal yang biasa terjadi. Wirjono Prodjodikoro dalam buku Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia menerangkan bahwa sebagian besar tindak pidana mempunyai unsur kesengajaan atau opzet, bukan culpa (hal. 65). Hal ini dikarenakan, biasanya, yang pantas mendapat hukuman pidana itu adalah orang yang melakukan sesuatu dengan sengaja (hal. 65 - 66). Janganmau dibodohi oleh Setan Kebencian." Kemudian dia melanjutkan, "Tidak ada orang muslim, umat Nabi Muhammad SAW - apalagi yang sehari-hari melakukan dakwah menyampaikan sabda Nabinya - sengaja menghina Nabinya sendiri. Jaga akal sehat. Jangan tunduk pada Setan Kebencian dan Iblis Adu domba," pungkasnya. Kenapakita biarkan ultra kiasu begitu celupar bercakap tentang agama Islam, yang mereka tidak faham. Sedangkan umat Islam tidak pernah celupar dan campur tangan dalam hal ehwal agama mereka, meskipun kita tahu serba sedikit tentang agama mereka. Lebih serius lagi, belanjawan 2022, berkaitan dengan peruntukan institusi dan kegiatan Islam pun 1 Rincian Kekafiran yang Membatalkan Iman (Bag. 1) Di antara hal yang wajib dipelajari oleh setiap muslim adalah mengenal hal-hal yang dapat membatalkan atau mengurangi kesempurnaan iman. Termasuk di dalamnya adalah mengenal semua ucapan, perbuatan dan keyakinan yang termasuk dalam kekafiran. Seseorang harus mengenal keburukan, agar bisa Jangansampai tergoda oleh ular dan hilanglah hatimu yang simplicity; sederhana: hanya mengarah pada satu arah, tidak bercabang hati — tanda dari kesucian hatimu. Blessed are those who are pure hearted , karena mereka akan nampak Allah dengan mata rohani mereka — khotbah Yesus di Mat. Tidakdiperkenankan baginya untuk menyakiti hati istri . Dalam hubungan suami istri terkadang ada sikap suami yang bisa menyakiti hati istri. Tahukah anda jika 5 balasan berikut dari tuhan untuk suami yang menyakiti hati istri, salah satunya jatuh miskin. Dosa suami menyakiti istri dengan sengaja, rezeki jadi sempit & hati tidak. 1 kafir kepada Allah dengan sengaja dan serius —— menghina Allah dan rasul-Nya, tempatnya adalah hati. Sehingga, berdasarkan keduanya, tidak bisa menjatuhkan hukum di dunia; selama apa yang di dalam hati tidak ditampakkan, berupa ucapan atau perbuatan. Sebab, Rasulullah saw bersabda dalam hadits shahih: "Sesungguhnya, aku tidak VVST6xq. Pertanyaan assalamualaikum wr wb. ustazd saya mau bertanya, Apakah tidak sengaja menghina Allah termasuk murtad? - Ali Hariadi Kendari Jawaban Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu. Orang yang menghina Allah tanpa sengaja tidak menjadikan pelakunya murtad,keluar dari Islam. Cukuplah baginya bertaubat . Allah maha pengampun kepada hambanya yang mau bertaubat,meskipun hamba itu datang dengan dosa-dosa besar. Allah berfiman ‎قُلْ يعِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيم “Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-KU yang melampai batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Az Zumar 53 Allah sangat senang dengan hambanya yang bertaubat melebihi senangnya hamba saat mendapatkan kesenangan besar. Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnya Allah sangat gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat pada-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang berada di atas kendaraannya dan berada di suatu tanah yang luas padang pasir, kemudian hewan yang ditungganginya lari meninggalkannya. Padahal di hewan tunggangannya itu ada perbekalan makan dan minumnya. Sehingga ia pun menjadi putus asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan tidur berbaring di bawah naungannya dalam keadaan hati yang telah berputus asa. Tiba-tiba ketika ia dalam keadaan seperti itu, kendaraannya tampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Karena sangat gembiranya, maka ia berkata, Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ia telah salah mengucapkan karena sangat gembiranya.” HR. Muslim. Hadits diatas menunjukkan bahwa ucapan kufur atau menghina Allah – pada hadits diatas dikatakan Allah sebagai hamba- yang tidak disengaja tidak mendapat hukuman. Wallahu alam bishowab as- Amin Syukroni, Lc PEMBAHASAN Surah Al Hujurat dilanjutkan pada ayat 7 dan setelahnya. Dikatakan bahwa Rasul ada di kalangan orang mukmin. Maka dari itu, menyangkut hal-hal yang tidak jelas bagimu, tanyakan pada Rasul. Akan tetapi, saat ini beliau sudah wafat dan umat muslim bisa merujuk pada Alquran dan sunah Rasul. Disebutkan juga bahwa seandainya Rasul mengikuti banyak dari permintaan kamu sebagian sahabat, kamu akan terjerumus dalam kesulitan. Ayat itu ditujukan kepada sebagian sahabat Nabi yang mengusulkan hal-hal yang didorong hawa nafsu. Itu hanya akan membuat mereka terjerumus. Rasul tidak melakukan itu. “Allah menjadikan kamu cinta pada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci pada kekafi ran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orangorang yang mengikuti jalan yang lurus”. Demikian bunyi akhir ayat tersebut. Ada sebagian manusia yang telah Allah ciptakan dengan keimanan dalam diri mereka. Iman yang sempurna ialah keyakinan dalam hati, ucapan di lidah, dan praktik dalam kehidupan seharihari. Itu ialah karunia Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. Di ayat selanjutnya, Allah menginginkan agar umat muslim senantiasa mendamaikan saudaranya yang bertengkar. Ayat ini memberikan tuntunan, apabila ada dua kelompok yang berkelahi, lakukanlah islah rujuk pada keduanya. “Orang-orang mukmin sesungguhnya bersaudara. Sebab itu, damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu. Dan takutlah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” Bunyi ayat 10 Surah Al Hujurat. Allah ingin menggambarkan hubungan antara sesama mukmin itu bagaikan hubungan seketurunan, sekeluarga sehingga hubungan mereka akan jauh lebih kuat. Maka dari itu, ketika dua saudara yang bertengkar, hubungannya harus diperbaiki. Pada ayat ke-12, Allah menegaskan bahwa orang beriman tidak saling mengejek. “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mengejek suatu kaum. Jangan juga kelompok perempuan mengejek kelompok yang lain. Melakukan suatu tindakan yang keliru pada orang lain bisa berdampak buruk pada diri sendiri. Jangan suka mencela dirimu sendiri dan memanggil orang lain dengan gelar yang mengandung keburukan.” Ayat tersebut berisi larangan untuk memaki orang lain karena ketika memaki orang lain, orang itu akan membalasnya padamu. Lalu, jangan juga saling memberi gelar yang buruk. Di antara orang beriman tidak saling memaki. Selanjutnya, kita juga dilarang untuk berprasangka buruk pada orang lain. “Hai orang beriman, jauhilah kebanyakan kecurigaan. Janganlah mencari-cari keburukan orang dan menggunjing satu sama lain. Adakah di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati? Maka kamu tentu merasa jijik. Bertakwalah pada Allah, sesungguhnya Allah menerima taubat lagi Maha Penyayang.” Demikian bunyi ayat ke-12 Surah Al Hujurat. Keimanan diciptakan Allah sehingga mohon kepada Allah agar menciptakannya kalau kita membuka hati. Iman itu terdiri atas tiga unsur, yakni kepercayaan, ucapan, dan tingkah laku. Lawannya kekufuran, kefasikan, dan kedurhakaan. Menjadi kewajiban setiap muslim untuk menjaga kedamaian. Kita diminta memperbaiki hubungan kedua kelompok apabila bertengkar, bahkan jika diperlukan menindak dengan adil. Orang-orang mukmin bersaudara yang erat, seperti persaudaraan seketurunan dan jangan saling mengejek. Ind/H-1 Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang. Al-qur’an adalah cerminan dari akhlak Rasulullah. Di dalam al-qur’an terdapat salah satu akhlak Rasulullah yaitu mengucapkan kata-kata yang baik dalam berhubung sosial atau sesama orang lain. Rasulullah pun mengajarkan agar kita tidak mencela agama lain dan saling menghormati. Tentu ini menjadi sebuah peringatan bagi kita semua khususnya dengan banyaknya dai-dai muda yang terkadang secara sengaja maupun tidak sengaja menjelekkan agama lain dalam ceramahnya. وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ فَيَسُبُّوا اللهَ عَدْوًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ “Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan” QS Al-An’am 108. Dalam ayat ini, Al-Qur’an mengajak umat Islam menunjuk akhlak terpuji. Diantara seruan Al-Qur’an adalah meninggalkan mencaci agama lain. Dalam islam menghina tuhan agama lain merupakan suatu hal yang sangat dilarang. Karena dapat menimbulkan kerusakan yang besar. Bukan hanya untuk dirinya sendiri namun juga terhadap Allah SWT. Karena islam mengajarkan kita untuk saling menghormati. Berikut penjelasan selengkapnya. Pandangan Islam Mengenai Menghina Agama Lain Dr. Muhammad ath-Thanthawi menafsirkan “Wahai orang beriman, janganlah kalian mencaci sesembahan orang-orang yang menyekutukan Allah, karena tentunya mereka akan mencaci agama kalian yang benar sebab ketidaktahuan mereka atas agama kalian”. Ulama ahli tafsir dari Tunisia yang lahir pada 1296 H atau 1879 M, bernama Syekh Ibnu Asyur, sudah mensinyalir ada diantara Kaum Muslimin yang bermaksud membela Islam tapi kebablasan ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻛﺎﻥ اﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﻟﻐﻴﺮﺗﻬﻢ ﻋﻠﻰ اﻹﺳﻼﻡ ﺭﺑﻤﺎ ﺗﺠﺎﻭﺯﻭا اﻟﺤﺪ ﻓﻔﺮﻃﺖ ﻣﻨﻬﻢ ﻓﺮﻃﺎﺕ ﺳﺒﻮا ﻓﻴﻬﺎ ﺃﺻﻨﺎﻡ اﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ “Umat Islam -karena semangatnya terhadap Islam, terkadang di antara mereka melewati batas hingga kebablasan, mereka pun mencaci maki tuhan-tuhan orang yang menyembah selain Allah. ﺭﻭﻯ اﻟﻄﺒﺮﻱ ﻋﻦ ﻗﺘﺎﺩﺓ ﻗﺎﻝ ﻛﺎﻥ اﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﻳﺴﺒﻮﻥ ﺃﻭﺛﺎﻥ اﻟﻜﻔﺎﺭ ﻓﻴﺮﺩﻭﻥ ﺫﻟﻚ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻓﻨﻬﺎﻫﻢ اﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺴﺘﺴﺒﻮا ﻟﺮﺑﻬﻢ» “Thabari meriwayatkan dari Qatadah bahwa dahulu orang-orang Islam mencaci maki tuhan-tuhan orang kafir, maka mereka membalasnya. Kemudian Allah melarang mencaci maki mereka agar tidak membalas. At-Tahrir wa Tanwir 3/428 Ayat tersebut adalah وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِم مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik perbuatan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.” QS Al Anam 108 . Alasan Dilarang Menghina Agama Lain Alasan untuk kita tidak menghina agama lain adalah karena perbuatan tersebut merugikan diri kita sendiri. Tentunya sangat merugikan bagi umat islam. Yang mana agama lain akan membalas dengan mencaci agama Islam. Sementara Al-Qasimi memahaminya bahwa selama ditakutkan non muslim akan mencaci Allah, Rasulullah, dan Al-Qur’an. Maka wajib bagi orang Islam untuk tidak mencaci sesembahan non muslim beserta agamanya. Selain itu, mufasir lainnya seperti As-Suyuthi berpendapat dalam Al-Asybah Wa Nadhair bahwa amar makruf nahi munkar dapat gugur ketika perbuatan tersebut justru mengakibatkan marabahaya yang lebih besar. Laranan memaki agama lain diturunkan karena makian akan berbuah makian pula. Ayat tersebut menjelaskan, “karena mereka nanti akan memaki Allah”. Ibnul Qoyyim dalam I’lamul Muwaaqi’in menjelaskan ayat di atas “Allah melarang kita mencela tuhan-tuhan orang musyrik dengan pencelaan yang keras atau sampai merendah-rendahkan secara terang-terangan karena hal ini akan membuat mereka akan membalas dengan mencela Allah. Tentu termasuk maslahat besar bila kita tidak mencela tuhan orang kafir agar tidak berdampak celaan bagi Allah sesembahan kita. Jadi hal ini adalah peringatan tegas agar tidak berbuat seperti itu, supaya tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih parah.” Toleransi Islam Islam merupakan agama toleran. Sikap muslim terhadap kaum kafir nonmuslim sangat jelas “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku” QS Al-Kafirun 6 Salah satu manfaat toleransi dalam islam adalah terhindar dari permusuhan atau perpecahan. Agar kita dapat mewujudkan hidup damai dan tenang. Agar kita dapat meningkatkan kualitas iman kita. Dan kita dapat mencerminkan kemuliaan agama yang dianut. Dalam berdakwah, Islam memberikan panduan ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” QS. An Nahl 125. Prinsip Nabi Saw dalam berdakwah adalah dengan lemah lembut dengan madh’u orang yang didakwahi walau mereka orang kafir. Ibnul Arobi pernah berbicara tentang ayat berikut ini, Allah Ta’ala berfirman وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik” QS. Al Ankabut 46. Kesimpulan Pembahasan Demikian pembahasan tentang hukum mengina agama lain. Dan mengapa islam dilarang keras untuk menghina agama lain. Selain islam memiliki kewajiban untuk saling menghormati. Islam pun menjaga kemuliaan untuk Allah SWT. Larangan ini juga dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kerusakan besar antar agama. Jadi kita harus pintar memilah agar tidak saling menyakiti meskipun kita berbeda Agama. Kita wajib menanamkan toleransi sesama beda agama. Jika kita telah menjalankan tugas seperti yang diwajibkan didalam Al-Qur’an, maka hidup kita akan tenang, nyaman dan saling menyayangi sesama makhluk hidup. Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang tidak ada celah apapun padanya. Kitab ini mulia dan merupakan kitab yang berisi firman Allah. Allah pun menantang orang-orang yang tidak beriman pada Al Quran untuk membuat yang serupa dengannya, namun tidak akan ada seorang pun yang mampu. Hal ini membuktikan betapa sempurna dan agungnya kitab Al Quran ini. Tidak hanya itu, Al Quran juga merupakan petunjuk utama bagi setiap muslim dalam menjalani hidupnya. Di dalamnya berisi banyak perintah dan larangan serta hikmah yang bisa kita ambil sebagai panduan hidup kita. Baca juga Dasar Hukum IslamBukankah panduan hidup merupakan sesuatu yang sangat penting dan harus kita jaga? Maka tidak heran jika kita sebagai umat Islam tidak akan rela jika Al Quran kita dihinga oleh orang lain. Namun, seperti apa sih penghinaan itu? Batas-batas apa yang menjadikan sesuatu tersebut sebagai penghinaan pada Al Quran? Baca juga Keutamaan Menjaga Lisan dalam IslamPenghinaan dalam Bahasa Arab memiliki istilah al istihza’. Istilah ini juga memiliki arti konotasi sakhira atau dalam Bahasa Indonesia berarti melecehkan. Perbuatan al istihza’ ini memiliki arti pelecehan atas pihak yang dilecehkan dengan disertai tujuan atas pelecehannya. Atau dalam arti lain, tindakan ini dilakukan dengan sadar dan bukan tidak jugaSumber Syariat IslamSumber Pokok Ajaran IslamFungsi Al-Quran dalam KehidupanFungsi As-sunnah Terhadap Al-QuranFungsi Hadist terhadap Al-QuranMelihat begitu pentingnya Al Quran, maka tidak heran bahwa setiap muslim wajib memuliakan dan mengimaninya. Bahkan, beriman pada Al Quran merupakan salah satu rukun iman umat Islam, dimana jika kita meninggalkannya maka tidak sempurna pula keislaman kita. Menurut kesepakatan para ulama, siapa pun yang menghina Al Quran, terlebih menghina atau mengatakan bahwa isi Al Quran terdapat kebohongan, maka orang tersebut bukan Islam atau telah keluar dari Islam. Baca juga Murtad Dalam IslamImam an Nawawi menyatakan dalam At Tibyan fi Adaabi Hamaalatil Qurán’, “Para ulama telah bersepakat akan wajibnya menjaga Mushaf Al Quran dan memuliakannya.” Para ulama mazhab Syafií juga berkata dalam kitab Asna’ al Mathalib, “Jika ada seorang muslim melemparkan Al Quran ke tempat kotor, maka dihukumi kafir.” Lebih jauh lagi, mereka juga berkata, “Haram hukumnya menjadikan Al Quran sebagai bantal”. Baca juga Hukum Menghina Allah Dalam HatiAl Quran merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah SAW sebagai rahmatan lil aalamiin. Menghina Al Quran merupakan sebuah perbuatan dosa besar. Dalam surat At Taubah ayat 65 hingga 66, “Jika kamu bertanya kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, Sungguh, kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.’ Katakanlah, Mengapa kepada Allah, ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kalian selalu menistakan? Kalian tidak perlu meminta maaf karena kalian telah kafir setelah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu lantaran mereka taubat, niscaya Kami akan mengazab golongan yang lain disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa’”Dari ayat di atas, terdapat beberapa tafsir atau kesimpulan yang diungkapkan oleh para ulama. Seperti Imam Ibn Qudamah al Maqdisi berkata, “Siapa saja mencaci Allah SWT telah kafir, sama saja dilakukan dengan bercanda atau serius. Begitu juga orang yan mengejek Allah, ayat-ayat-Nya, para Rasul-Nya atau kitab-kitab-Nya”. Sementara itu, al Hafizh Abu Zakariya Yahya bin Syarf al Nawawi juga berkata dengan tegas bahwa, “Ragam perbuatan yang menjatuhkan seseorang pada kekafiran adalah yang muncul dengan sengaja dan menghina agama Islam secara terang-terangan”. Selain itu, masih berkaitan dengan ayat di Surat at Taubah di atas, al Qadhi Iyadh menegaskan, “Ketahuilah, siapa saja yang meremehkan Al Quran, mushafnya atau bagian dari Al Al Quran, atau mencaci-maki Al Quran dan mushafnya, maka ia kafir murtad menurut ahli ilmu dengan konsensusnya”.baca jugaMencari Ketenangan dalam IslamHukum Bacaan Al-qur’anManfaat Baca Al-quran Setiap HariCara Menjaga Hafalan Alqur’anCara Cepat Membaca Al QuranHukuman Bagi Penghina Al QuranMengingat tindakan menghina Al Quran ini termasuk dosa besar, tentu ada hukuman yang patut diberikan untuk pelakunya. Hukuman yang diberikan bagi seseorang yang menghina Al Quran pun termasuk hukuman yang berat. Jika seseorang tersebut merupakan seorang muslim, maka dia bisa mendapat hukuman mati, sama dengan hukuman seseorang yang murtad. Jika penghina Al Quran tersebut merupakan non-Muslim Ahli Dzimmah, maka dia harus diberi hukuman berat hingga seberat hukuman mati. Sementara itu, jika penghina Al Quran tersebut merupakan non-Muslim yang bukan Ahli Dzimmah, maka pemimpin akan memperhitungkan hukumannya dengan tetap memprioritaskan kehormatan dan kepentingan Islam dan kaum jugaDosa Besar dalam IslamDosa yang Tak TerampuniKeutamaan Surat Al MulkKeajaiban Al-Qur’an di DuniaManfaat Membaca Al Qur’an bagi Ibu HamilDi dalam Al Quran disebutkan bahwa orang-orang yang meragukan kebenaran Al Quran termasuk ke dalam golongan orang yang merugi di dunia dan akhirat, baik dirinya beragama Islam maupun bukan. Hal ini disebut dalam Surat al Kahfi ayat 103-106, “Katakanlah maukah kami kabarkan orang-orang yang paling merugi amalannya? Yaitu mereka orang-orang yang sesat dalam kehidupan dunia tetapi mereka mengira sedang berbuat kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang kafir dengan ayat-ayat Tuhan mereka dan pertemuan dengan-Nya. Maka hapuslah amalan mereka dan kami tidak akan menimbang amalan mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan untuk mereka dengan Jahanam atas kekafiran mereka dan sikap mereka yang menjadikan ayat-ayat kami dan rasul sebagai olok-olok.” Selain dalam Surat Al Kahfi di atas, Allah SWT juga berfirman dalam surat At Taubah ayat 12, “Jika mereka merusak sumpah janjinya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti”. Dari ayat ini, kita mengetahui bahwa Allah SWT menyebut orang kafir yang mencerca dan melecehkan agama Islam bukanlah orang kafir biasa yang bisa kita biarkan. Bahkan, menurut al Hafizh al Qurthubi, sebagian ulama berdalil dengan ayat ini tentang kewajiban untuk memberi hukuman mati kepada setiap orang yang mencerca agama Islam karena ia telah jugaBahaya Islam LiberalKufur dalam IslamCara Cepat Menghafal Juz AmmaHubungan Akhlak dengan ImanHukum Bacaan TajwidOleh karena itu, segala bentuk penghinaan atau pelecehan terhadap agama Islam dan segala syiarnya sama saja dengan ajakan berperang. Tindakan ini akan membahayakan keutuhan dan persatuan umat Islam. Maka, pelaku penghinaan itu haruslah diberi tindakan tegas oleh Muhammad sendiri sebagai kepala negara Islam pernah memaklumkan perang terhadap Yahudi Bani Qainqa’. Hal ini disebabkan kaum Yahudi ini telah merusak atau menodai kehormatan seorang Muslimah pada saat itu. Nabi Muhammad pun mengusir kaum Yahudi ini keluar dari Madinah karena dianggap mereka telah melanggar perjanjian dengan itu, Khalifah al Mu’tashim juga pernah mengerahkan puluhan ribu pasukan muslim untuk memberi tindakan tegas kepada orang Kristen Romawi yang melakukan perbuatan buruk kepada seorang Muslimah. Orang Kristen Romawi ini diperangi sampai-sampai 30 ribu pasukan Kristen tewas, sementara 30 ribu yang lainnya ditawan oleh pasukan penghinaan atas seorang muslimah saja tidak bisa dibiarkan, apalagi penghinaan atau pelecehan terhadap Al Quran? Dengan hukum yang setara dengan di atas, maka dimaklumkan untuk siapapun yang menghina Al Quran untuk diperangi. Maka, bagi siapapun orang yang pernah mengingkari atau menghina Al Quran, maka segeralah untuk bertaubat kepada Allah. Allah telah berjanji akan mengampuni dosa siapapun yang bertaubat dengan taubatan nasuha, bahkan jika orang tersebut merupakan orang kafir sebelumnya. Hal ini disebutkan dalam Surat Al Anfal ayat 38, “Katakanlah kepada orang-orang kafir, jika mereka berhenti dari kekafirannya makan akan diampunkan dosa-dosa mereka yang telah lalu”.Baca jugaSyarat-Syarat TaubatShalat TaubatCara Taubat NasuhaKeutamaan Ayat Seribu DinarFadhilah Surat YasinSebagai seorang muslim, maka kita wajib untuk menjaga Al Quran, memuliakannya dan menghormatinya. Al Quran merupakan pegangan hidup kita sebagai umat Islam yang wajib kita jaga dan bela kehormatan serta kemuliaannya. Jika kita melihat atau mendengar ada seseorang atau sekelompok orang yang mencerca atau menghina Al Quran, maka pantaslah kita merasa sakit hati dan kita harus tetap ingat untuk menjaga respon yang kita berikan, jangan sampai lebih banyak mendatangkan mudharat daripada manfaat. Kita juga harus yakin bahwa Allah pasti menjaga Al Quran, seperti pada firman-Nya, “Sesungguhnya Kami-lah yang telah menurunkan Al Quran dan Aku yang akan menjaganya” Al Hijr 9. Maka, apapun usaha kita untuk menjaga dan menghormati Al Quran, pastilah ada Allah yang bersama kita. Tentu hal ini lebih dari cukup untuk menguatkan dan menjamin kemenangan kita atas para penghina Al Quran. Jawaban Waalaumussalaam warahmatuLLahi wabarokaatuh Saudari Marsya yang dirahmati ALLAH SWT Semoga Anda selalu dijaga ALLAH Yang Maha Perkasa dan Maha Penyayang Saudari Marsya tidak murtad yang Anda alami ini adalah bisikan setan was was syetan. Yakinlah dengan firman ALLAH SWT dalam surah An Naas قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ 1 مَلِكِ النَّاسِ 2 إِلَهِ النَّاسِ 3 مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ 4 الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ 5 مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ 6 1. Katakanlah "Aku berlidung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. 2. Raja manusia. 3. Sembahan manusia. 4. Dari kejahatan bisikan syaitan yang biasa bersembunyi, 5. yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, 6. dari golongan jin dan manusia. Kemudian perkuat diri anda dengan memenuhi dan lakukan dengan sungguh-sungguh beberapa hal ini untuk menghilangkan pengaruh was-was 1, Tidak peduli Obat yang paling mujarab untuk menghilangkan was-was adalah sikap tidak peduli. Tidak mengambil pusing setiap keraguan dari bisikan-bisikan yang muncul. 2, Bersikap kebalikannya Bentuk tidak mempedulikan perasaan was-was dalam hati adalah dengan mengambil sikap kebalikannya. Ini sebagaimana yang disarankan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dalam hadis dari Abbad bin Tamim, dari pamannya, bahwa ada seseorang yang pernah mengadu kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang penyakit was-was yang dia alami. Dia dibayangi seolah-olah mengeluarkan kentut ketika shalat. Lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لاَ يَنْصَرِفْ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا “Janganlah dia membatalkan shalatnya, sampai dia mendengar suara kentut atau mencium baunya.” HR. Bukhari 137 dan Muslim 361. 3. Terus hadapi dengan shabar Untuk bisa menghilangkan penyakit was-was ini, tidak mungkin hanya dilakukan sekali. Perlu banyak latihan dan bersabar untuk selalu cuek dengan keraguan yang muncul. Sampai gangguan itu betul-betul hilang. Al-Iz bin Abdus Salam dan ulama lainnya juga menjelaskan sebagaimana yang telah aku sebutkan. Mereka menyatakan, “Obat penyakit was-was hendaknya dia meyakini bahwa hal itu adalah godaan setan, dan dia yakin bahwa yang mendatangkan itu adalah iblis, dan dia sedang melawan iblis. Sehingga dia mendapatkan pahala orang yang berjihad. Karena dia sedang memerangi musuh Allah. Jika dia merasa ada keraguan, dia akan segera menghindarinya..” Anda yang mengidap was-was sedang berada dalam ujian. Jika perjuangan melawan godaan ini disertai perasaan ikhlas karena Allah dan mencontoh sunah Nabi shallallahu alaihi wa sallam seperti hadis di atas maka insyaaAllah nilainya pahala. 4. Banyak berlindung dari godaan setan Karena godaan ini bersumber dari setan, obat yang tidak kalah penting, banyak berlindung dari godaan setan. Dari sahabat Utsman bin Abul Ash, bahwa beliau mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan mengadukan, Wahai Rasulullah, sesungguhnya setan telah menghalangi aku dengan shalatku tidak bisa khusyu, dan bacaan shalatnya sampai keliru-keliru.’ Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ذَاكَ شَيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خَنْزَبٌ، فَإِذَا أَحْسَسْتَهُ فَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْهُ، وَاتْفِلْ عَلَى يَسَارِكَ ثَلَاثًا “Itulah setan, namanya Khanzab. Jika engkau merasa sedang digoda setan maka mintalah perlilndungan kepada Allah darinya, dan meludahlah ke arah kiri 3 kali.” HR. Muslim 2203. Utsman mengatakan, Aku pun melakukan saran beliau dan Allah menghilangkan gangguan itu dariku.’ Salah satu diantara usaha melindungi diri dari setan adalah merutinkan dzikir pagi dan sore. Karena salah satu keutamaan merutinkan dzikir ini adalah perlindungan dari semua godaan setan. Bisa rutin membaca zikir al ma'tsurat yang disusun oleh Hasan Al Banna. Yakinlah segala cobaan bisa dilalui, segala rintangan mampu dilewati. Badai pasti berlalu. Kalau berkenan saya bisa bantu ruqyah lewat hp. Hubungi no 081703379748. Semoga Anda selalu mendapat perlindungan ALLAH SWT WaLLAHU a'lam bishshowaab - Selamet Junaidi

tidak sengaja menghina allah dalam hati